Diposkan pada Epsilon, Math UGM

TALE’S GAME [Prolog]

Typographic Teen Fiction Wattpad Book Cover

Title : Tale’s Game | Sub-title : Prolog | Cast : Epsilon (Matematika UGM 2014) | Genre : Major (AU, thriller, horror, friendship, angst), Minor (romance) | Rating: PG-17 (lots of killing) | Duration : ChapterOther cast : – | Scripwriter/Author : Lee Yong Mi / Reshma Jung | Summary : Permainan ini mematikan.

-o-

Aku tidak mengerti kenapa aku tidak langsung mati saat cakarnya menembus dadaku.

Yang jelas, aku tidak bisa lagi bernapas karena dia berhasil menghancurkan paru-paruku.

Tanpa perlu melihat wajahnya, aku tahu kalau dia sedang menikmati bagaimana darah membanjiri tubuhku. Aku bisa mendengar bunyi lidahnya yang bertemu dengan bibir, mengingat tubuh kami tak memiliki jarak karena tangannya masih bersarang pada lubang di dadaku.

Sakit. Ini sakit sekali. Aku bahkan tidak bisa melepaskan diri untuk sekadar menyembuhkan luka.

“Aku tidak tahu kalau darah siren bisa semanis ini.”

Dia berucap sebelum menempelkan ujung taringnya di leherku, menggesernya pelan membentuk bundaran kecil. Dia mempermainkanku, memberi harapan kalau rasa sakit ini tidak akan bertambah lagi.

Ah, pandanganku mulai menggelap….

“Kamu membunuh dia…. Kamu membunuh wanita yang aku cintai….”

Dia tidak tahu. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

“Aku akan membalas dendamnya. Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri. Akulah yang akan mencabut nyawamu.”

Dan satu detik kemudian, taringnya tertancap sempurna di leherku. Aku ingin menjerit, tapi tidak ada lagi suara yang bisa kukeluarkan. Aku seperti berada di ruang hampa udara, seperti tenggelam dalam lautan tak berujung. Dia tidak mempedulikanku lagi, karena kini dia sibuk menghisap darahku, secepat mungkin seakan dia ingin tubuh ini segera tak bernyawa.

Sedangkan aku ingin menangis.

Hanya tinggal beberapa menit saja sampai dia bisa mengingat semuanya. Aku hanya perlu melewatkan satu malam lagi agar dia tahu bahwa aku tidak bersalah, tapi semua sudah terlambat.

Saat di mana dia mencabut tangannya dari lubang di dadaku, detik itulah aku kalah dari permainan tersebut.

Aku pun mati, sesuai keinginannya.

Oh, 29….

Kuharap kamu tidak menyesali ini saat matahari terbit sebentar lagi.

 

Bersambung

Up next : INVITATION

Dear player, would you like to kill or get killed?

Penulis:

220197 | Author & Artworker | BTS | Writing is my life

Tinggalkan komentar